Thursday, March 26, 2015

Kursi Plastik

Di siang yang terik ini, saya memilih untuk makan siang di warung Berkah, warung ala masakan jawa dekat kantor, selain karena kantin kantor tutup juga menu nasi pecelnya yang enak.

Di warung telah ada seorang ibu bersama suaminya menikmati hidangan, sementara anaknya bermain di belakang warung, yang memang difungsikan menjadi tempat bermain anak. Sang suami kemudian izin melaksanakan sholat jumat ke istrinya dan meninggalkan mereka berdua di warung. Tak berapa lama sang anak (mungkin usianya 4 tahun) menghampirinya ibunya dan meminta untuk main mandi bola. Sang ibu menjelaskan dengan sabar bahwa tak bisa mandi bola karena penjaganya sedang sholat.


Tiba-tiba sang anak mengambil kursi plastik dan melemparkan ke arah ibunya! Untung kursi-yang tak tahu apa-apa-itu hanya mengenai lantai tak berdosa, bukan sang ibu (yang juga tak bersalah). Saya yang menyaksikan adegan itu langsung kaget, kasihan dengan sang ibu. Si anak kemudian masih merengek-rengek dan mencoba melempar botol kecap (dicegat ibunya), tapi kesabaran sang ibu akhirnya bisa meredam emosi si malaikat kecil.

Kejadian ini membuat saya berpikir, apakah dulu waktu kecil dan belum mengerti banyak tentang baik buruk, saya pernah melakukan tindakan kasar kepada orang tua (rasanya pernah). Sekarang tak terbayang melakukan itu, menjawab pertanyaan mereka dengan ketus pun rasanya sudah durhaka sebagai anak.

Bapak, Ibu, maafkan anakmu ini jika pernah menyakiti kalian di masa lalu. I hope I've made you both proud after all these years.

No comments:

Post a Comment