Dalam kehidupan sudah awam terjadi pasang surut, seperti kata Einstein, kehidupan itu seperti menaiki Sepeda, kadang jalannya terjal dan mendaki di lain waktu jalan landai bahkan menurun. Bulan Maret ini rasanya perandaian yang terakhir cocok untuk hidup saya, karena ada banyak berita gembira yang datang.
Pertama, dipanggil Diklat Fungsional Pemeriksa Dasar selama 2 minggu di Bali! Di poin pertama ini saja ada 3 komponen berita gembiranya:
1) Dari dulu saya memang ingin mengikuti Diklat Fungsional dan berharap suatu hari nanti diangkat menjadi Fungsional Pemeriksa;
2) Diklatnya selama 2 minggu, jadi ada banyak waktu untuk sekedar ‘kabur’ dari rutinitas kantor dan waktu untuk belajar juga tentunya, serta kenal dengan teman-teman baru. Apalagi di malam terakhir diklat ada sesi akustikan sampai pukul 01.30 (sambil menyelesaikan tugas), memorable moment!;
3) Diklatnya di Bali! No further comment needed, I’m Balinese.
1) Dari dulu saya memang ingin mengikuti Diklat Fungsional dan berharap suatu hari nanti diangkat menjadi Fungsional Pemeriksa;
2) Diklatnya selama 2 minggu, jadi ada banyak waktu untuk sekedar ‘kabur’ dari rutinitas kantor dan waktu untuk belajar juga tentunya, serta kenal dengan teman-teman baru. Apalagi di malam terakhir diklat ada sesi akustikan sampai pukul 01.30 (sambil menyelesaikan tugas), memorable moment!;
3) Diklatnya di Bali! No further comment needed, I’m Balinese.
Kedua, memastikan berangkat Sailing to Komodo selama 6 hari 5 malam! Setelah tertunda bertahun-tahun, akhirnya jalan-jalan ke Komodo bisa jadi kenyataan, apalagi tak sekedar berangkat tapi berangkat dengan gaya! Hahahaha.. Sailing to Komodo pakai Kencana Tour dengan kapal Phinisi dan ambil Cabin Class, biar bule-bule itu saja yang kuat di deck class. Rute yang dilalui juga rencananya akan mengunjungi pantai-pantai indah di Sumbawa, Bima, dan Flores. Sebagai pecinta pantai (pernah saya bahas sebelumnya di sini) ini benar-benar petualangan yang saya dan dia nantikan.
Ketiga, dipanggil wisuda di UT Pusat! Berbekal tips dan trik kuliah di UT seperti yang saya bahas sebelumnya di sini, akhirnya saya memperoleh IPK yang memadai untuk diundang mengikuti wisuda di kampus UT pusat di Tangerang. Biaya akomodasi wisuda memang tak murah, tapi kapan lagi bisa wisuda S1 Universitas Negeri, apalagi wisuda UT sifatnya adalah undangan perwakilan dari tiap-tiap cabang UT di daerah, tak bisa mendaftarkan diri meski bersedia membayar (wisuda dan toga gratis!).
Keempat, baru terjadi di poin keempat padahal menjadi penunjang dari terwujudnya poin kedua dan ketiga, yakni mendapat insentif atas prestasi kantor di tahun 2014. Insentif ini membuat biaya Sailing to Komodo dan Wisuda di Tangerang realistis. Apalagi saya juga jadi bisa membagi sedikit THR bagi keluarga bersamaan dengan perayaan Nyepi kemarin.
Kelima, kabar bahwa mulai bulan depan akan ada penyesuaian besaran tunjangan kami (yang selama 8 tahun tak berubah meski ada inflasi tiap tahun). Meski ada kabar lain yang mengatakan sebelum masuk rekening jangan percaya dulu, tapi saya sangat mensyukuri rencana kenaikan ini, terutama untuk tambahan tabungan demi masa depan.
-----------------
Pada siapa saya harus berterima kasih atas semua berita bahagia ini? Pada semuanya! Pada Tuhan dan pada Alam Semesta. Saya mendedikasikan satu hari selama Hari Raya Nyepi sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih, yakni dengan melakukan Brata. Saat itu selama 24 jam saya mencoba (dan rasanya berhasil) untuk puasa, tak berbicara (Mono Brata), dan melaksanakan Catur Brata Penyepian, yakni tak bekerja (Amati Karya), tak menghidupkan api/lampu (Amati Gni), tak bepergian (Amati Lelungaan), dan tak menikmati hiburan (Amati Lelanguan).
Tak lupa bagi umat se-Dharma saya ucapkan Selamat Tahun Baru Caka 1937, semoga damai selalu.
No comments:
Post a Comment