Sunday, January 5, 2014

Bye 2013!



Beberapa tahun terakhir, waktu terasa begitu cepat berlalu, time flies. Tahun 2013 pun terlampaui, tapi dengan meninggalkan banyak kesan yang akan membuat saya selalu ingat apa yang pernah terjadi di tahun itu.

1)      Kerusuhan di Sumbawa, akhir Januari 2013
             Pembakaran dan penjarahan atas harta warga Sumbawa keturunan Bali di kota Sumbawa Besar dan beberapa daerah di sekitarnya ini tentu menjadi kenangan yang buruk.
          Saya cukup beruntung karena tidak mengalami kerugian material selama kerusuhan terjadi karena memang tinggal bukan di komplek warga keturunan Bali, tapi saya ikut merasakan bagaimana rasanya tinggal di pengungsian (meski cuma semalam), dan bagaimana sensasi ketegangan berkonvoi dengan dikawal TNI menuju Bandar Udara keesokan harinya (untuk kemudian terbang dengan pesawat charter langsung menuju Bali). Mungkin mirip-mirip dengan adegan final di film Argo, saat rombongan pegawai kedutaan Amerika berusaha kabur secara diam-diam dari bandara Iran, dengan kondisi tak separah itu tentunya.
          Satu pelajaran berarti dari kejadian ini adalah informasi itu sangat penting! Di pengungsian informasi sangat simpang siur dan sangat meresahkan, ternyata begitu sampai di Bali saya tahu bahwa sebenarnya keadaan sudah aman terkendali. Tak perlulah sebenarnya menyewa pesawat yang sangat mahal untuk 'kabur' ke Bali.


2)      Mutasi (pindah tugas) ke Praya, Lombok Tengah
          Tiga tahun di Sumbawa seperti tak terasa, hingga akhirnya pengumuman mutasi itu terbit, dan di bulan Juni saya resmi bertugas di Praya, Lombok Tengah. Sangat senang bisa dimutasi lebih dekat lagi dengan pulau Bali, tapi bukan berarti saya tak bahagia di Sumbawa. 

Sebagian keindahan Sumbawa
          Pulau Sumbawa, khususnya Sumbawa Besar adalah tempat yang tenteram dan tenang cenderung sepi, yang saya suka karena bisa puas hanya bermalas-malasan di kamar kost setiap waktu selain pas di kantor. Ibu katering dengan masakannya yang variatif, lezat, dan selalu dalam porsi berlimpah, alasan utama berat badan saya bertambah hingga 15 Kg dibandingkan sebelumnya bekerja 2 tahun di Mataram. Keindahan bawah laut Pantai Kencana dengan istana terumbu karang dan ratusan jenis ikan-ikannya (Clown Fish atau Nemo favorit saya dengan mudah bisa ditemui), yang nyaris setiap weekend saya snorkeling disana. Dan tak lupa teman-teman kantor yang sangat kompak! “Tetap Semangat!” itu jargon kami dulu, dan memang mencerminkan bagaimana kami semua disana. Jadi wajar jika kantor selalu ramai dengan candaan, gurauan, dan kadang hinaan diantara kami, tanpa memandang usia dan jabatan, hahaha..

3)      Our 7th Anniversary
          Momen berkesan ini telah saya ulas juga dalam tulisan saya sebelumnya di sini.  

          We’ve made it this far, and not gonna stop!


4)      Trip to Gili Meno together with her, hell yeah..!

          Menutup tahun dengan mengunjungi salah satu dari 3 Gili di Kabupaten Lombok Utara, yakni Gili Meno. Ketika di pelabuhan penyeberangan Bangsal, hampir tiap orang yang menanyakan kami hendak kemana, dan ketika kami jawab ke Gili Meno, reaksinya langsung “mau honeymoon ya?” wah, memang ada apa dengan Gili Meno?

          Ternyata memang yang berkunjung ke Gili Meno itu sangat sedikit, dari jam 10 pagi hingga 2 siang kami menunggu di Bangsal, puluhan kapal yang ke Gili Trawangan mungkin sudah mengangkut ratusan wisatawan, sedangkan yang ke Gili Meno? Hanya 1 kapal dengan 4 wisatawan! Saya, Winda, dan 2 orang cowok Bule.

          Sesampainya di Gili Meno, memang terbukti ini adalah pulau yang indah, sepi, dan loveable, cocok bagi kami yang memang tak begitu suka suasana crowded seperti di Kuta Bali. Selain keindahan pantai dan lautnya, pengalaman berkesan dari Gili Meno adalah melihat interaksi orang tua Bule dengan anak balitanya. Ada yang penuh semangat ikut menggali pasir menemani putranya, bapak-bapak Bule yang menemani putri kecilnya berulang kali keliling pulau mengendarai Cidomo (kereta kuda khas Lombok), hingga yang membacakan dongeng bagi anaknya siang-siang, sambil bersantai di Gazebo di pinggir pantai, so sweet!
          Menurut penduduk lokal pulau Gili Meno memang disebut sebagai pulau cinta atau pulau honeymoon, dan memang benar love is everywhere. We’ll go there again for sure!

Thanks 2013 for everything you gave and many things you took, let us continue our journey to beloved 2014. Resolution? More travelling! Maybe a pay raise too..hehehe..

No comments:

Post a Comment