Beberapa bulan terakhir di
instansi saya sedang gencar melakukan kunjungan ke masyarakat, jika sebelumnya
yang kami kunjungi adalah mereka-mereka yang memiliki usaha besar atau ternama,
maka kali ini yang lebih kecil pun disasar. Meski melelahkan, tapi selalu ada
ilham dari setiap peristiwa, termasuk kunjungan-kunjungan ini. Sebagian besar
mengingatkan saya untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah saya punya dan
telah saya raih saat ini.
Sebelum heboh pro dan kontra
terkait angkutan berbasis aplikasi atau online,
sejak beberapa tahun lalu saya telah menyadari bahwa persaingan usaha bisa
begitu berat dan untuk menjadi pengusaha berarti menjadi pejuang melawan persaingan.
Setiap kali saya melihat ada warung atau kios atau toko yang tutup karena kalah
bersaing, dalam hati saya berpikir bahwa mereka adalah pejuang yang gugur, yang
akan bangkit kembali atau musnah dan tergantikan. Mereka adalah pejuang
ekonomi, karena tanpa pengusaha dan pedagang (UMKM), ekonomi tidak akan hidup
secara merata, dan bangsa ini akan sangat rentan diterpa krisis finansial
apabila terlalu bergantung kepada korporasi besar seperti halnya telah terjadi
di Amerika Serikat dan Eropa.