Sistem pendidikan di Indonesia yang (dulunya) penuh dengan hapalan membuat istilah Sistem Kebut Semalam (SKS) terkenal, artinya untuk keperluan ujian esok hari, materi pelajaran dihapal dalam waktu singkat (biasanya semalam sampe bablas subuh), sedangkan di hari biasa materi itu nyaris tak tersentuh (eh,). Memang ada orang-orang tertentu yang lebih cocok belajar SKS karena memiliki ingatan yang kuat, tapi biasanya materi yang dipelajari dengan SKS akan cepat sekali dilupakan (begitu menyerahkan lembar jawaban, langsung musnah hapalannya).
Nyatanya, SKS tak hanya terjadi
dalam dunia pendidikan, masyarakat Indonesia sangat gemar melakukan segala
sesuatu menunggu sampai batas akhir yang ditentukan. Misalnya proyek
infrastruktur pemerintah jika ditanya H-10 atau H-5 dikatakan proyek baru
60-70%, tapi nanti di hari H proyek telah selesai (atau dianggap selesai?).
Mungkin kalau jembatan baru sudah selesai di H-10 ditakutkan pas di Hari H saat
peresmian, jembatannya sudah penuh coretan macam "Arix love Memey",
baut-bautnya dicuri, atau sudah ada polisi tidurnya.