Pada jaman dahulu kala, hiduplah sendirian seorang Petapa di tengah hutan belantara. Petapa ini setiap hari hidup dengan menikmati hasil hutan, itupun yang dinikmatinya adalah buah-buahan yang telah jatuh dari pohonnya. Kadang kala Petapa melakukan puasa selama berhari-hari ketika khusuk dalam meditasinya.
Berkat keteguhan hati dalam bertapa, Dewata datang di tengah pertapaannya dan memberi sang Petapa anugerah, yakni empat ekor burung dengan nyanyian yang sangat merdu. Dewata memberi petunjuk bahwa keempat burung ini apabila diberikan sebagai hadiah kepada orang lain, maka setiap burung akan membawa berkah yang berbeda, yakni kejujuran, kepercayaan, kekayaan, dan ketenaran. Petapa menerima anugerah Dewata dengan sangat bahagia, dan hidup bersama keempat burung tanpa perlu disangkar karena keempatnya sangat jinak.