Monday, September 29, 2025

Oktober Ceria saatnya Baca Trivia

Pernah mendengar istilah 9 Naga? Istilah ini mengacu kepada 9 pengusaha yang berstatus konglomerat dengan jaringan bisnis yang sangat luas dan pengaruh yang besar pada perekonomian Indonesia. Mungkin masih sangat jauh bagi kita untuk memiliki kekuatan finansial seperti halnya 9 Naga ini, setidaknya kita bisa belajar lebih banyak tentang dunia finansial melalui 5 trivia berikut:

1. Sejarah saham, sejarah Indonesia

Abad 15 dan 16, Portugis, Spanyol, dan Inggris mendominasi jalur perdagangan di Asia. Portugis di Malaka, Spanyol di Filipina, dan Inggris di India. Belanda yang baru saja merdeka dari jajahan Prancis, ingin juga peroleh kekayaan dari perdagangan rempah, dan menemukan jalur yang belum dikuasi yakni di daerah Maluku-Banda-Ambon. Karena kondisi keuangan Belanda belum memadai, akhirnya Tahun 1602 didirikan VOC, kongsi dagang berisikan para pelaut skala kecil. Karena jarak yang jauh dan tantangan konflik dengan negara lain, VOC membutuhkan dana yang besar untuk membuat kapal, membeli senjata, dan biaya perjalanan. Dicetuskanlah ide bahwa kepemilikan atas VOC bisa dibagikan (di-sharing) pada warga Belanda, dengan iming-iming pembagian (divide) keuntungan. Jadilah dijual saham (share) pertama dalam sejarah atas nama VOC dengan janji dividen hasil dari penjualan rempah. Setelah dana terkumpul, akhirnya VOC bisa melakukan pelayaran ke Nusantara, tak lama setelahnya mampu menguasai Batavia (1619) dan Banda (1621) dan mengawali era kolonialisme di Nusantara.

2. Isaac Newton gagal main saham

Seorang jenius matematika dan salah satu orang paling berpengaruh dalam sejarah dunia pun tak lepas dari kejamnya dunia saham. Di periode 1711-1720 nilai saham perusahaan perkapalan Inggris South Sea Company (SSC) terus menanjak, karena punya hak monopoli dagang di wilayah Amerika Selatan. Banyak orang menjadi kaya karena membeli saham dan menjual kembali dengan untung hingga 100% dalam waktu singkat. Melihat kesuksesan orang-orang, Isaac Newton pun FOMO, membeli saham SSC. Naas momen Newton membeli berada di periode puncak kenaikan saham SSC, atau dikenal istilah 'stock bubble', dan ketika 'bubble' itu 'pecah', harga saham SSC turun drastis. Tidak ada catatan resmi, tapi diperkirakan Newton kehilangan sekitar 20.000 poundsterling di tahun 1720. Jika dihitung inflasi, di 2025 nilainya sekitar 99 miliar rupiah! Jumlah yang sangat besar, hingga Newton membuat quote terkenal "I can calculate the motions of the heavenly bodies, but not the madness of people".


 3. Rai Stone, nenek moyang Bitcoin

Di Pulau Yap, daerah Micronesia, hingga Abad ke-19 warganya menggunakan batu kapur bernama Rai Stone sebagai alat pembayaran. Rai Stone berupa piringan batu dengan lubang di dalamnya. Nilai dari sebuah Rai Stone ditentukan dari keindahan bentuknya, ukuran, dan sejarah di belakangnya. Pulau Yap sendiri tidak memiliki tambang batu kapur, jadi Rai Stone harus ditambang dari Pulau Palau, 400 KM jauhnya, dan diangkut dengan kapal laut. Ukuran Rai Stone mulai dari segenggam, hingga diameter mencapai 3,6 meter! Saking besar ukurannya, pengiriman Rai Stone sering mengakibatkan terjadi karam dalam pengiriman dan banyak awal kapal meninggal, disinilah yang dimaksud nilai sejarah, semakin sulit Rai Stone dikirim semakin mahal nilainya. Karena ukurannya juga, Rai Stone ini tidak perlu dipindahkan. Jadi sebuah Rai Stone bisa berada di rumah tetanggamu tapi kamu pemiliknya, sepanjang sudah ada kesepakatan yang diketahui bersama. Mirip dengan cara kerja Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.


4. Pizza termahal di dunia

Berawal dari kekecewaan warga dunia atas krisis keuangan 2008 yang terjadi akibat lemahnya pengawasan keuangan di Amerika Serikat, seseorang/sekelompok orang bernama samaran Satoshi Nakamoto merilis whitepaper tentang Bitcoin tanggal 31 Oktober 2008, yang kemudian diwujudkan menjadi Bitcoin yang pertama kali ditambang tanggal 3 Januari 2009. Bitcoin kemudian hanya beredar di kalangan penggemar kriptografi. Momen bersejarah terjadi di 22 Mei 2010, programer bernama Laszlo Hanyecz membeli 2 pizza Papa John's seharga 10.000 Bitcoin (BTC). Saat itu 10.000 BTC hanya bernilai USD41. Jika dikonversi ke nilai Bitcoin saat ini, 10.000 BTC setara ratusan juta dolar AS! Peristiwa itu dikenal sebagai Bitcoin Pizza Day dan diperingati setiap tahun oleh komunitas kripto. Dalam sebuah wawancara Lazslo menyatakan dia tidak pernah menyesali keputusannya, dan berkata "Kalau tidak ada yang mau membelanjakan Bitcoin, mungkin sekarang nilainya tidak akan ada artinya."

 

5. Jurassic Park tetaskan Korean Wave

Saat dirilis di Korea Selatan tahun 1993, Jurassic Park jadi film terlaris meraup pendapatan sekitar USD80 juta atau 100 Miliar Won. Pemerintah Korsel seperti mendapat wake-up call bahwa produk industri kreatif Hollywood mampu hasilkan pendapatan yang sama dengan ekspor 1,5 juta mobil Hyundai waktu itu. Pemerintah Korsel kemudian membuat berbagai kebijakan untuk mendukung industri kreatifnya, seperti membatasi waktu tayang film asing untuk melindungi film dalam negeri, mengajak konglomerat seperti Samsung dan Hyundai masuk ke industri kreatif, hingga memasukkan dalam Rencana Pembangunan Nasional seperti halnya industri baja, elektronik, dan otomotif. Hasilnya baru dipetik 10-15 tahun kemudian, Korean Wave menguasai dunia, dan menyumbang porsi signifikan dari PDB Korsel.




 


No comments:

Post a Comment