Pernah mendengar istilah 9 Naga? Istilah ini mengacu kepada 9 pengusaha
yang berstatus konglomerat dengan jaringan bisnis yang sangat luas dan pengaruh
yang besar pada perekonomian Indonesia. Mungkin masih sangat jauh bagi kita
untuk memiliki kekuatan finansial seperti halnya 9 Naga ini, setidaknya kita
bisa belajar lebih banyak tentang dunia finansial melalui 5 trivia berikut:
1. Sejarah saham, sejarah Indonesia
Abad 15 dan 16, Portugis, Spanyol, dan Inggris mendominasi jalur
perdagangan di Asia. Portugis di Malaka, Spanyol di Filipina, dan Inggris di
India. Belanda yang baru saja merdeka dari jajahan Prancis, ingin juga peroleh
kekayaan dari perdagangan rempah, dan menemukan jalur yang belum dikuasi yakni
di daerah Maluku-Banda-Ambon. Karena kondisi keuangan Belanda belum memadai,
akhirnya Tahun 1602 didirikan VOC, kongsi dagang berisikan para pelaut skala
kecil. Karena jarak yang jauh dan tantangan konflik dengan negara lain, VOC
membutuhkan dana yang besar untuk membuat kapal, membeli senjata, dan biaya perjalanan.
Dicetuskanlah ide bahwa kepemilikan atas VOC bisa dibagikan (di-
sharing) pada
warga Belanda, dengan iming-iming pembagian (
divide) keuntungan. Jadilah dijual
saham (
share) pertama dalam sejarah atas nama VOC dengan janji dividen hasil
dari penjualan rempah. Setelah dana terkumpul, akhirnya VOC bisa melakukan
pelayaran ke Nusantara, tak lama setelahnya mampu menguasai Batavia (1619) dan
Banda (1621) dan mengawali era kolonialisme di Nusantara.
2. Isaac Newton gagal main saham
Seorang jenius matematika dan salah satu orang paling berpengaruh dalam
sejarah dunia pun tak lepas dari kejamnya dunia saham. Di periode 1711-1720
nilai saham perusahaan perkapalan Inggris South Sea Company (SSC) terus
menanjak, karena punya hak monopoli dagang di wilayah Amerika Selatan. Banyak
orang menjadi kaya karena membeli saham dan menjual kembali dengan untung
hingga 100% dalam waktu singkat. Melihat kesuksesan orang-orang, Isaac Newton
pun
FOMO, membeli saham SSC. Naas momen Newton membeli berada di periode puncak
kenaikan saham SSC, atau dikenal istilah '
stock bubble', dan ketika '
bubble'
itu 'pecah', harga saham SSC turun drastis. Tidak ada catatan resmi, tapi
diperkirakan Newton kehilangan sekitar 20.000 poundsterling di tahun 1720. Jika
dihitung inflasi, di 2025 nilainya sekitar 99 miliar rupiah! Jumlah yang sangat
besar, hingga Newton membuat
quote terkenal "I can calculate the motions
of the heavenly bodies, but not the madness of people".
3. Rai Stone, nenek moyang Bitcoin

Di Pulau Yap, daerah Micronesia, hingga Abad ke-19 warganya menggunakan
batu kapur bernama Rai Stone sebagai alat pembayaran. Rai Stone berupa piringan
batu dengan lubang di dalamnya. Nilai dari sebuah Rai Stone ditentukan dari
keindahan bentuknya, ukuran, dan sejarah di belakangnya. Pulau Yap sendiri
tidak memiliki tambang batu kapur, jadi Rai Stone harus ditambang dari Pulau
Palau, 400 KM jauhnya, dan diangkut dengan kapal laut. Ukuran Rai Stone mulai
dari segenggam, hingga diameter mencapai 3,6 meter! Saking besar ukurannya,
pengiriman Rai Stone sering mengakibatkan terjadi karam dalam pengiriman dan
banyak awal kapal meninggal, disinilah yang dimaksud nilai sejarah, semakin
sulit Rai Stone dikirim semakin mahal nilainya. Karena ukurannya juga, Rai
Stone ini tidak perlu dipindahkan. Jadi sebuah Rai Stone bisa berada di rumah
tetanggamu tapi kamu pemiliknya, sepanjang sudah ada kesepakatan yang diketahui
bersama. Mirip dengan cara kerja Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
4. Pizza termahal di dunia
Berawal dari kekecewaan warga dunia atas krisis keuangan 2008 yang
terjadi akibat lemahnya pengawasan keuangan di Amerika Serikat,
seseorang/sekelompok orang bernama samaran Satoshi Nakamoto merilis
whitepaper
tentang Bitcoin tanggal 31 Oktober 2008, yang kemudian diwujudkan menjadi Bitcoin
yang pertama kali ditambang tanggal 3 Januari 2009. Bitcoin kemudian hanya
beredar di kalangan penggemar kriptografi. Momen bersejarah terjadi di 22 Mei
2010, programer bernama Laszlo Hanyecz membeli 2 pizza Papa John's seharga
10.000 Bitcoin (BTC). Saat itu 10.000 BTC hanya bernilai USD41. Jika dikonversi
ke nilai Bitcoin saat ini, 10.000 BTC setara ratusan juta dolar AS! Peristiwa
itu dikenal sebagai Bitcoin Pizza Day dan diperingati setiap tahun oleh
komunitas kripto. Dalam sebuah wawancara Lazslo menyatakan dia tidak pernah
menyesali keputusannya, dan berkata "Kalau tidak ada yang mau
membelanjakan Bitcoin, mungkin sekarang nilainya tidak akan ada artinya."
5. Jurassic Park tetaskan Korean Wave
Saat dirilis di Korea
Selatan tahun 1993, Jurassic Park jadi film terlaris meraup pendapatan sekitar
USD80 juta atau 100 Miliar Won. Pemerintah Korsel seperti mendapat wake-up
call bahwa produk industri kreatif Hollywood mampu hasilkan pendapatan yang
sama dengan ekspor 1,5 juta mobil Hyundai waktu itu. Pemerintah Korsel kemudian
membuat berbagai kebijakan untuk mendukung industri kreatifnya, seperti
membatasi waktu tayang film asing untuk melindungi film dalam negeri, mengajak
konglomerat seperti Samsung dan Hyundai masuk ke industri kreatif, hingga memasukkan
dalam Rencana Pembangunan Nasional seperti halnya industri baja, elektronik,
dan otomotif. Hasilnya baru dipetik 10-15 tahun kemudian, Korean Wave menguasai
dunia, dan menyumbang porsi signifikan dari PDB Korsel.
No comments:
Post a Comment