Friday, December 30, 2016

Sistem Kebut Semalam (SKS)


Sistem pendidikan di Indonesia yang (dulunya) penuh dengan hapalan membuat istilah Sistem Kebut Semalam (SKS) terkenal, artinya untuk keperluan ujian esok hari, materi pelajaran dihapal dalam waktu singkat (biasanya semalam sampe bablas subuh), sedangkan di hari biasa materi itu nyaris tak tersentuh (eh,). Memang ada orang-orang tertentu yang lebih cocok belajar SKS karena memiliki ingatan yang kuat, tapi biasanya materi yang dipelajari dengan SKS akan cepat sekali dilupakan (begitu menyerahkan lembar jawaban, langsung musnah hapalannya).

Nyatanya, SKS tak hanya terjadi dalam dunia pendidikan, masyarakat Indonesia sangat gemar melakukan segala sesuatu menunggu sampai batas akhir yang ditentukan. Misalnya proyek infrastruktur pemerintah jika ditanya H-10 atau H-5 dikatakan proyek baru 60-70%, tapi nanti di hari H proyek telah selesai (atau dianggap selesai?). Mungkin kalau jembatan baru sudah selesai di H-10 ditakutkan pas di Hari H saat peresmian, jembatannya sudah penuh coretan macam "Arix love Memey", baut-bautnya dicuri, atau sudah ada polisi tidurnya.

Sunday, November 6, 2016

Wisata Tanpa Terduga: Yogyakarta



Sebagai PNS, panggilan dinas disyukuri karena berarti kesempatan untuk mengembangkan diri (dalam pendidikan, pelatihan, atau seminar), sekaligus kesempatan untuk jalan-jalan dan mengenal daerah baru. Selama 8 tahun bekerja, saya telah mengalami panggilan dinas ke Jakarta (beberapa kali), Malang, Surabaya, Bandung, dan terakhir ke Yogyakarta, jadi lengkap sudah area di Pulau Jawa saya kunjungi dalam rangka kedinasan. Jika perjalanan dinas sebelumnya saya lalui dengan sedikit jalan-jalan, biasanya hanya ke Mall-nya, maka kali ini di Yogyakarta saya memang meniatkan diri untuk bertualang demi lebih mengenal daerah istimewa ini.

Monday, August 22, 2016

Oddly Satisfying Things (for me)


Kepuasan alamiah manusia biasanya berasal dari dipenuhinya kebutuhan dasar seperti sandang (pakaian), pangan (makanan/minuman), dan papan (tempat tinggal). Namun seiring makin berkembangnya manusia dan alamnya, kepuasan itu membutuhkan lebih dari sekedar memiliki pakaian, tapi memiliki pakaian yang bagus dan trendi. Lebih dari sekedar makan, tapi makan yang enak dan tempatnya sedang hits di Instagram. Lebih dari sekedar tempat tinggal, tapi rumah sendiri dengan furniture dan pernak-pernik unyu. Atau bersumber dari hal lain, misalnya melihat orang yang dulu sering mem-bully kita kemudian saat ini kondisinya lebih jelek daripada kita sekarang (yang ini pasti kepuasannya berkonotasi negatif, senang melihat orang susah). Bagi saya sendiri, ada beberapa kepuasan ganjil yang saya rasakan, tidak terlalu tepat kepuasan sih, bercampur antara senang, excited, lega, dan puas, seperti:

  1. Mendengar suara sepeda motor Bapak mendekat ke halaman rumah (waktu masih kecil). Saat itu selalu ada rasa excited yang membuncah, membayangkan apa yang dibawa Bapak pulang ke rumah, apakah Martabak dari Senggol Kampung Tinggi, apakah Capcay dari Taman Lila, apakah Donat Manalagi Banyuasri, pokoknya makanan-makanan khas dari Kota Singaraja, yang tentunya tidak ada yang menjual di desa kami ataupun tak mungkin dimasakkan oleh Ibu.

Saturday, July 23, 2016

Selamat Hari Anak Nasional, selamat menikmati masa kanak-kanak!



Kapan masa terindah bagi seseorang?
Ada yang mengatakan hidup di tahun 90-an adalah masa terindah. Ratusan posting tentang hal itu beredar di internet, mengagungkan masa 90-an dan membandingkan dengan kehidupan anak jaman sekarang. Sebagian lagi mengatakan masa SMA adalah masa terbaik dalam hidup mereka, dan selalu mencari cara untuk mengenang bahkan menjalani kembali masa SMA itu, seperti ikut group chat dan menginisiasi ngumpul bareng.

Bagi saya sendiri, masa SMP dan SMA memang berkesan tapi tak begitu indah karena saya tinggal indekost dan harus berpikir setiap hari untuk kebutuhan sehari-hari seperti apa menu makan untuk esok hari, atau kapan harus mencuci pakaian. Kebetulan masa itu terjadi di awal 2000-an, jadi secara de facto saya ikut aliran memuja tahun 90-an.

Monday, July 11, 2016

Kutu Busuk Terkutuk!


Nama 'Kutu Busuk' tampaknya sangat pas, karena kelakuan mereka memang busuk!


Jadi tadi malam saya berangkat kembali ke Lombok via Pelabuhan Padangbai dengan kapal laut KMP Trimas, yang berangkat pukul 8 malam. Kapalnya bagus, AC-nya terasa dingin dan banyak sekali kursi empuk. Tapi karena pernah beberapa kali mengalami serangan kutu busuk (serangan terakhir beberapa bulan lalu saat naik KMP Rama), saya sangat menghindari duduk atau berbaring di media kain, seperti sofa dari kain atau beludru dan karpet. Sayang sekali KMP Trimas tak memberi pilihan, adanya kursi kain dan kasur karet tapi digelar di atas karpet. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya pilihan jatuh ke kasur karet. Mungkin saja kutu busuknya akan sedikit enggan berjalan dari karpet ke atas kasur karet. Mungkin.

Saturday, May 14, 2016

Jujur, Belitong Indah!


"Dream, for God will embrace your dreams." - Andrea Hirata

Pulau Belitung yang oleh penduduk setempat disebut Belitong (seperti halnya banyak kata lain berakhiran 'u' yang disebut jadi 'o' contohnya Desa Gantung disebut Desa Gantong) pertama kali saya kenal saat masih kuliah di novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Ternyata bukan saya saja, jutaan orang lainnya juga mungkin baru mengenal Pulau Belitung dari novel yang berkisah tentang kehidupan masa kecil Andrea "Ikal" Hirata dan sembilan temannya di SD Muhammadiyah Gantong. Ketika akhirnya menonton filmnya di bioskop tahun 2008, dari situ saya dan dia memutuskan bahwa suatu hari nanti kami harus ke Belitung!

Thursday, April 21, 2016

Kata dan Kartini


Hari ini 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, hari lahirnya Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh perempuan yang memiliki pemikiran visioner di masanya. Di jaman ketika perempuan hanyalah 'aksesoris' bagi laki-laki, Kartini memberontak dan menuangkan pemikirannya dalam barisan kata yang kemudian menjadi semangat Nusantara untuk mewujudkan emansipasi perempuan, atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Andai Kartini hanya melamunkan visinya tanpa disampaikan dalam kata dan kalimat, mungkin kita tak akan bisa melihat perempuan menjadi supir, guru, arsitek, Juru Sita Pajak Negara, anggota polisi, pilot, Menteri Negara, hingga Presiden! Seperti halnya di beberapa negara di Asia yang sampai saat ini masih melarang perempuan untuk menyetir mobil atau bahkan sekedar menonton sepakbola di stadion.

Sunday, April 17, 2016

Syukur Masih Bisa Bersyukur


Kalau Anda orang Bali dan ketika musibah menimpa keluarga atau tetangga, akan terbiasa mendengar tanggapan yang mengandung kata "Aget" atau dalam bahasa Indonesia berarti "Untung", bukan karena mereka senang telah ditimpa musibah, tapi karena selalu ada sisi positif dari setiap peristiwa yang terjadi. Contohnya mereka akan mengatakan:
"Pedalem ye kemalingan, tapi aget sing mekejang telah
Terjemahannya : Kasihan mereka kemalingan, tapi untunglah tidak semua hartanya diambil.

"Panake tabrakan ibi, aget baisne gen metatu"
Terjemahannya : Kemarin anakku mengalami kecelakaan, untung cuma kakinya saja yang luka.

Bagi saya, mengucap kalimat positif seperti itu lebih baik karena membuat pikiran lebih jernih meskipun setelah ditimpa musibah, atau setidaknya menenangkan mereka yang ditimpa musibah. Bagi saya itu adalah bentuk dari rasa syukur.

Friday, February 12, 2016

Sisi Lain Lombok Yang Mungkin Tak Kamu Ketahui (Part 1)




Siapa sih yang tak kenal Pulau Lombok saat ini? Terakhir, Pulau Lombok dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia, mengalahkan Abu Dhabi (Uni Emirat Arab). Pulau Lombok juga berulang kali masuk nominasi pulau terindah di Asia bersama dengan Pulau Bali. Masih kurang bukti? Acara jalan-jalan di TV berulang kali berkunjung ke Lombok, baik yang sekedar jalan kaki di pinggir pantai Gili Trawangan, berenang diantara ikan-ikan dan terumbu karang di Gili Kondo, mancing di Sekotong Barat, hingga mendaki Gunung Rinjani, dan mengendarai motor trail menaiki Bukit Marese. Bahkan grup jalan-jalan Lombok makin hits dan anggotanya bertambah terus, baik di Instagram maupun di kenyataan saat gathering.

Meski telah dipublikasikan secara luas, masih ada hal-hal unik tentang Pulau Lombok yang mungkin tidak diketahui secara luas dan mungkin hanya ada di Lombok. Mungkin tidak ada di tempat lain, karena belum 1% dari Republik Indonesia tercinta ini yang saya tinggali, baru pernah di Bandung (3 bulan), Tangerang (3 tahun), Jakarta (8 bulan), Sumbawa Besar (3 tahun), dan Mataram (hampir 5 tahun sampai sekarang), tak lupa Bali (lahir, besar, tinggal di pulau indah itu).

Sisi Lain Lombok Yang Mungkin Tak Kamu Ketahui (Part 2)


Lombok, tak cukup satu tulisan kali ini saya sambung lagi dengan sekuelnya, masih tentang hal-hal unik yang terjadi di Lombok dan mungkin saja tidak terjadi di daerah lain di Indonesia.


5. Tukang Parkir, tukang parkir dimana-mana

Ciri khas kota berkembang di Indonesia adalah keberadaan tukang parkir, terutama tukang parkir liar yang tidak berseragam, tidak memberikan karcis parkir, dan tidak tahu uangnya disetorkan kemana. Memang parkir menjadi ladang penghasilan yang menggiurkan, Gubernur DKI sampai berani menggaji tukang parkir liar 2 kali UMP atau sekitar 6 juta rupiah setiap bulan, asal mau menjadi tukang parkir resmi dan menyetorkan uang parkir ke Pemprov DKI. Berarti setiap tukang parkir diperkirakan mampu meraup lebih dari 6 juta rupiah setiap bulan! Bandingkan dengan menjadi kuli panggul di pelabuhan, sebulan dapat 1,5 juta rupiah sudah beruntung, belum biaya jamu buat encok pinggangnya.

Friday, January 8, 2016

Tutorial Untuk Berpuasa 24 Jam (berdasarkan pengalaman pribadi)


Selamat Tahun Baru 2016!

Memulai tahun yang baru biasanya diisi dengan mewujudkan resolusi tahun baru yang telah dicanangkan akhir tahun kemarin, nah bagi yang resolusinya menurunkan berat badan atau ingin bisa berpuasa secara penuh, saya coba bagi pengalaman pribadi saya tentang berpuasa.

Saya sendiri sebenarnya sangat suka makan, bahkan dulu ketika masih kuliah di Bintaro, yang menjadi penyemangat hari-hari saya adalah memikirkan makan apa besok dan betapa enaknya makanan itu meski cuma nasi di Warung Jawa sederhana. Saya suka makan tapi tak begitu suka ngemil, sukanya ya makan nasi pakai sayur dan lauk, bahkan bisa sampai 4-5 kali makan kalau sudah di rumah orang tua, hahaha..